Temanggung (24/7), Mahasiswa KKN Undip membantu Aktivasi indentitas kependudukan digital (IKD) dalam mewujudkan pelayanan zero to km. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk memodernisasi sistem administrasi kependudukan dan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan publik. Identitas Kependudukan Digital lalu selanjutnya disebut dengan IKD adalah sistem yang mengintegrasikan data kependudukan ke dalam format digital. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keamanan data, sekaligus memberikan kemudahan akses bagi warga.
Kegiatan pembuatan Identitas Kependudukan Digital di Desa Pasuruhan dimulai dengan sosialisasi kepada warga. Sosialisasi ini dilakukan melalui beberapa cara, termasuk pertemuan desa, yasinan rutin, door to door serta penyebaran informasi melalui whatsapp group. Pemerintah desa Pasuruhan dan mahasiswa tim 2 KKN UNDIP bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Temanggung untuk memberikan pemahaman tentang manfaat dan proses pembuatan IKD.
Setelah sosialisasi, tahap berikutnya adalah pendataan dan verifikasi data penduduk. Mahasiswa KKN Undip melakukan pendataan berdasarkan data yang diberikan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta dibantu dengan perangkat desa yang mana sekiranya warga yang memiliki handphone. Dari sasaran IKD ini, mahasiswa KKN Undip bersama pemerintah desa Pasuruhan mengambil usia warga yang berhak aktivasi IKD sekitar kelahiran tahun 80-an. Setelah itu, dalam pelaksanaan aktivasi IKD ini ada beberapa cara yang dilakukan oleh mahasiswa Tim 2 KKN UNDIP yaitu door to door (menjemput bola ke rumah- rumah warga), mengundang warga yang belum aktivasi IKD untuk datang. Selanjutnya, Warga dapat mengunduh aplikasi IKD Kemendagri di Playstore, lalu mengisi data kependudukan yang diminta dalam proses pengisian dibantu oleh mahasiswa tim 2 KKN UNDIP.. Untuk verifikasi menggunakan wajah dan scan barcode nya mahasiswa KKN Undip dapat menghubungi dukcapil via vidcall. Data yang telah diverifikasi kemudian diintegrasikan ke dalam sistem nasional, sehingga setiap warga memiliki identitas digital yang terhubung dengan basis data kependudukan nasional. Untuk melihat data kependudukan, warga cukup membuka aplikasi IKD di handphone dengan memasukan NIK dan PIN yang diberikan oleh sistem.
Program IKD memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Desa Pasuruhan. Salah satu manfaat utama adalah kemudahan dalam mengakses berbagai layanan publik. Dengan identitas digital, warga dapat lebih mudah mengurus berbagai dokumen administratif, seperti pembuatan KTP, akta kelahiran, dan surat nikah, tanpa harus datang langsung ke kantor Dindukcapil. Selain itu, IKD juga meningkatkan keamanan data. Data digital yang tersimpan dengan baik dapat mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan dokumen fisik. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, pemalsuan identitas juga dapat diminimalisir. Di sisi lain, program ini juga mendukung program pemerintah dalam meningkatkan akurasi data kependudukan. Data yang terintegrasi dan dikelola dengan baik dapat membantu pemerintah dalam perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran.
Meski banyak manfaat yang ditawarkan, pelaksanaan program IKD di Desa Pasuruhan tidak luput dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kebanyakan masyarakat tidak memiliki handphone untuk satu orang satu handphone. Serta kebanyakan 1 rumah/ 1 KK punya 1 handphone. Begitupun apabila punya handphone ada yang handphone nya tidak dapat digunakan untuk menscan barcode yang diberikan dari Disdukcapil. Sehingga beberapa hal tersebut menjadikan tantang untuk aktivasi IKD di Desa Pasuruhan.
Kegiatan pembuatan Identitas Kependudukan Digital di Desa Pasuruhan merupakan langkah maju menuju digitalisasi administrasi kependudukan di Indonesia. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta sistem yang lebih efisien, aman, dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Desa Pasuruhan telah membuktikan bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, digitalisasi bisa diterapkan hingga ke pelosok desa, memberikan manfaat yang nyata bagi warga.
Inisiatif ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih inklusif dan terhubung. Semoga langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook