Temanggung (30/7) Tim II KKN Universitas Diponegoro melaksanakan program pengembangan desa yang dilakukan oleh setiap anggotanya. Salah satu program yang dilaksanakan adalah edukasi dan praktik ilmu budaya Kaizen 5S di lingkungan kerja perangkat desa di Desa Pasuruhan yang dilakukan oleh Bintang Glenn Archie dari Teknik Industri Undip. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih tertata dan bersih, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan perangkat desa.
Pelatihan ini berlangsung pada hari Selasa, 30 Juli 2024, di Kantor Desa Pasuruhan. Pada acara tersebut, Bintang Glenn Archie menjelaskan secara mendalam tentang konsep Kaizen 5S yang terdiri dari lima prinsip utama: Seiri (pemilahan), Seiton (penataan), Seiso (pembersihan), Seiketsu (pemantapan), dan Shitsuke (pembiasaan). “Dengan menerapkan Kaizen 5S, kita tidak hanya meningkatkan kinerja tetapi juga menciptakan suasana kerja yang nyaman dan aman,” ujar Bintang dalam sesi pembukaannya.
Acara dimulai dengan sesi teori, di mana Bintang memaparkan setiap elemen dari 5S secara detail. Seiri mengharuskan pemilahan barang-barang yang tidak diperlukan dari yang diperlukan, sehingga ruang kerja menjadi lebih luas dan teratur. Seiton berfokus pada penataan barang-barang yang diperlukan, dengan memastikan semuanya memiliki tempat yang tetap dan mudah diakses. Seiso melibatkan kegiatan pembersihan area kerja, untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan terawat. Seiketsu adalah tahap pemantapan di mana proses-proses yang telah ditata dan dibersihkan terus dijaga dan dipertahankan. Terakhir, Shitsuke adalah pembiasaan di mana seluruh perangkat desa diajak untuk secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip 5S dalam rutinitas kerja mereka.
Desa Pasuruhan dipilih sebagai lokasi kegiatan ini karena tingginya kesadaran perangkat desa terhadap pentingnya lingkungan kerja yang efektif dan efisien. Bintang Glenn Archie berharap bahwa penerapan Kaizen 5S ini dapat berlanjut dan menjadi bagian dari budaya kerja di kantor desa. “Dengan konsistensi dan komitmen, perangkat desa Pasuruhan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan budaya kerja yang lebih baik,” tambahnya.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook