Pelatihan Pembuatan Perangkap Hama Tanaman Cabai (Yellow Trap) Menggunakan Limbah Botol Plastik

Temanggung (4/8) Dalam upaya mendukung pertanian ramah lingkungan dan meningkatkan hasil panen tanaman Cabai, Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pembuatan perangkap hama yellow trap untuk kelompok tani dan petani mandiri di Desa Pasuruhan. Pelatihan ini mengajarkan cara memanfaatkan limbah botol plastik bekas sebagai bahan utama dalam pembuatan perangkap hama yang efektif dan murah.

Kegiatan dimulai dengan sambutan kepala Desa Pasuruhan  dan koordinator desa Tim II KKN Desa Pasuruhan, kemudian dilanjut  demonstrasi pengecatan bagian dalam botol plastik bekas menjadi warna kuning cerah, yang bertujuan menarik perhatian hama tanaman cabai. Setelah botol dicat, peserta diajarkan cara mengolesi permukaan botol dengan lem tikus secara benar, yang berfungsi sebagai perekat hama ketika mereka tertarik pada warna kuning tersebut. Demonstrasi ini dilakukan secara langsung oleh anggota Tim KKN, yang kemudian diikuti oleh peserta dengan antusias.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi praktis dan ekonomis bagi para petani dalam mengatasi masalah hama yang sering mengganggu tanaman cabai seperti lalat buah dan thrips. Dengan menggunakan bahan limbah yang mudah didapat, seperti botol plastik bekas, para petani dapat membuat perangkap hama sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 80 petani dari Desa Pasuruhan, yang terdiri dari anggota kelompok tani dan petani mandiri. Mereka diberikan penjelasan tentang pentingnya pengendalian hama secara ramah lingkungan serta keuntungan menggunakan yellow trap dalam menjaga kesehatan tanaman cabai. Selain itu, peserta juga diajak berdiskusi mengenai kendala yang sering dihadapi dalam praktik pertanian sehari-hari, serta cara-cara inovatif lain yang bisa diterapkan.

Pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian bahan-bahan untuk pembuatan perangkap hama kepada para peserta, agar mereka dapat langsung menerapkannya di lahan pertanian masing-masing. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani di Desa Pasuruhan mampu meningkatkan hasil panen mereka, sekaligus mendukung program pengelolaan limbah plastik yang lebih bijak.

Tim II KKN Universitas Diponegoro berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para petani, khususnya dalam upaya mengurangi kerugian akibat serangan hama dan meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil panen cabai di desa tersebut.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat